Merdeka.com - Memasuki musim apa sekarang di Indonesia adalah hal yang penting diketahui untuk mempersiapkan diri menyambut dampak-dampak yang dibawanya. Sebagai salah satu negara tropis di dunia, Indonesia hanya memiliki dua musim saja sepanjang tahunnya.
Kedua musim tersebut adalah musim hujan dan musim kemarau. Musim penghujan terjadi pada Oktober hingga Maret. Sedangkan musim kemarau biasanya berlangsung pada April hingga September menurut Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Indonesia.
Meski demikian, waktu terjadinya kedua musim tersebut belakangan ini tidak tentu lantaran kondisi iklim global yang berubah-ubah. Ketidaktentuan waktu mulainya musim penghujan dan kemarau membuat masyarakat bertanya-tanya sebenarnya sedang musim apa sekarang di Indonesia yang sebenarnya.
Bagaimana hujan tak menentu terjadi di Indonesia? Semua faktor ini menyebabkan cuaca menjadi tidak menentu, dengan perubahan ekstrem dari panas yang menyengat hingga hujan deras dalam waktu singkat.
Kapan musim hujan di Indonesia? Dengan datangnya musim hujan pada November 2024, Indonesia dihadapkan pada sejumlah tantangan kesehatan yang harus diwaspadai oleh seluruh masyarakat.
Kenapa hujan di Indonesia tidak menentu? Perubahan cuaca yang tidak dapat diprediksi di Indonesia disebabkan oleh beberapa faktor. Salah satunya adalah masa peralihan musim, yang dikenal sebagai pancaroba. Selama masa ini, perubahan cuaca yang tidak menentu sering terjadi, seperti saat beralih dari musim kemarau ke musim hujan, dan sebaliknya.
Kapan musim hujan di Indonesia biasanya dimulai? 'Musim kemarau akan berakhir di sebagian besar wilayah Indonesia mulai akhir Oktober ini, dan awal musim hujan secara bertahap, dimulai awal November 2023,' tulis BMKG dalam keterangan resminya dilansir Rabu (4/10/2023).
Kapan hujan tak menentu terjadi? Pancaroba antara musim penghujan dan musim kemarau biasanya terjadi pada bulan Maret dan April, sementara pancaroba antara musim kemarau dan musim penghujan biasanya terjadi pada bulan Oktober hingga Desember.
Musim adalah sebuah peristiwa alam di Bumi yang terjadi dalam jangka waktu tahunan dan meliputi wilayah yang luas. Musim tidak hanya dipengaruhi oleh keadaan atmosfer suatu wilayah akan tetapi juga dipengaruhi oleh posisi wilayah tersebut dengan acuan garis khatulistiwa (ekuator).
Hal ini membuat musim yang diterima oleh suatu wilayah menjadi sangat bergantung dengan iklim pada wilayah tersebut. Secara umum pembagian musim pada wilayah yang tropis (disekitar equator) terbagi menjadi dua yaitu musim kemarau dan musim penghujan dengan rentang waktu perputaran tahunan.
Indonesia adalah salah satu negara topis, karenanya hanya memiliki dua musim dengan pembagian 4-5 bulan musim kemarau, 4-5 bulan musim penghujan, dan sisanya adalah masa peralihan atau pancaroba.
Perubahan musim adalah suatu kondisi terjadinya perubahan durasi musim hujan atau musim kemarau antara satu periode terhadap periode sebelumnya. Analisis perubahan musim dilakukan dengan tahapan sebagai berikut:
1. Menentukan pemisahan Musim Hujan (MH), Musim Kemarau (MK) dan Musim Pancaroba (MP) berdasarkan hubungan beda nyata terkecil antara curah hujan dari 2 bulan berturut-turut.
2. Apabila curah hujan bulanan lebih dari 200 mm ditetapkan sebagai Musim Hujan (MH), apabila curah hujan bulanan kurang dari 100 mm ditetapkan sebagai Musim Kemarau (MK), dan apabila curah hujan bulanan antara 100-200 mm maka ditetapkan Musim Pancaroba (MP), hal ini mengikuti kriteria bulan basah dan bulan kering menurut Oldeman.
Daftar 20 Peringkat Klub Terbaik UEFA
1. Man City2. Real Madrid3. Bayern Munich4. Liverpool5. Roma6. PSG7. Villarreal8. Borussia Dortmund9. Chelsea10. Inter Milan11. Bayer Leverkusen12. Porto13. RB Leipzig14. Man Utd15. Benfica16. West Ham17. Atletico Madrid18. Barcelona19. Arsenal20. Atalanta
Musim Apa Sekarang di Indonesia?
Setelah mengetahui pengertian dan bagaimana perubahan musim terjadi, barulah kita bisa menganalisis tengah terjadi musim apa sekarang di Indonesia.
Mengutip laman bmkg.go.id, prakiraan musim hujan 2022/2023 di Indonesia menunjukkan bahwa sebagian besar wilayah diprakirakan mengalami awal musim hujan 2022/2023 pada kisaran September hingga November 2022 dan berlanjut hingga datangnya musim kemarau di 2023.
Musim hujan aktif biasanya akan dimulai pada Oktober dan berakhir di Maret. Sementara, musim kemarau akan menyusul pada April dan berakhir pada September. Sehingga, saat ini Indonesia tengah berada di penghujung musim hujan tahunannya atau musim pancaroba.
Musim pancaroba biasanya ditandai dengan keadaan udara dan cuaca yang tak menentu, banyak angin besar terjadi secara acak serta kemunculan beberapa penyakit. Sangat penting bagi Anda untuk memperhatikan kesehatan dan kondisi tubuh dalam penghujung musim hujan dan musim pancaroba ini. (mdk/edl)
Musim 2022/23 telah berakhir di lima liga top Eropa. Barcelona menjadi juara La Liga, Napoli secara mengejutkan menaklukkan Serie A, Bayern Munchen meraih trofi Bundesliga di hari terakhir, PSG kembali mendominasi Ligue 1, lalu ada Manchester City yang melengkapi gelar Liga Inggris mereka dengan trofi Liga Champions.
Selain berita mengenai transfer pemain, kabar lainnya yang selalu dinanti pecinta sepak bola Eropa adalah kapan musim terbaru dimulai. Media 90MiN merangkum informasi seputar kapan musim 2023/24 di lima liga top Eropa akan dimulai.
Liga Spanyol 2023/24 akan dimulai pada 12 Agustus mendatang dan direncanakan berakhir pada 26 Mei 2024. Jadwal resmi akan diumumkan pada 22 Juni.
Liga Inggris 2023/24 akan dimulai pada tanggal yang sama dengan La Liga 2023/24, tetapi berakhir satu pekan lebih awal, yaitu 19 Mei 2024.
Liga Italia 2023/24 akan dimulai satu pekan lebih akhir dari Liga Spanyol dan Liga Inggris, yaitu 20 Agustus 2023, tetapi akan berakhir bersamaan dengan La Liga, yaitu 26 Mei 2024.
Bundesliga musim 2023/24 akan dimulai pada 18 Agustus 2023 dan berakhir pada 18 Mei 2024.
Ligue 1 2023/24 akan dimulai pada 12 Agustus dan berakhir pada 18 Mei 2024. Musim 2023/24 juga akan menandai jumlah baru klub peserta Ligue 1 yang sebelumnya 20 klub menjadi 18 klub, sehingga hanya akan ada 34 putaran pertandingan dari sebelumnya 38.
Pada era modern, beberapa kerajaan di Eropa masih memiliki kekuasaan tertinggi dalam suatu negara. Negara yang dipimpin raja/ratu seperti ini merupakan negara yang menganut bentuk pemerintahan monarki.
BACA JUGA: Setiap Kediaman Milik Keluarga Kerajaan Inggris
Setidaknya ada enam negara di benua Eropa yang masih mempertahankan monarki sebagai bentuk pemerintahannya dengan raja/ratu sebagai kepala negara, termasuk Britania Raya. Berikut ini daftar kerajaan di Eropa yang masih eksis hingga saat ini.
Britania Raya menjadi salah satu kerajaan di Eropa paling ikonis, dengan Raja Charles lll yang kini menjabat sebagai kepala negara. Britania Raya adalah sebuah negara berdaulat dengan empat negara konstituen, yakni Inggris, Irlandia Utara, Skotlandia, dan Wales.
Britania Raya merupakan negara kesatuan di bawah monarki konstitusional sebagai bentuk pemerintahannya dan sistem parlementer sebagai sistem pemerintahannya. Itu artinya, seorang Perdana Menteri ditugaskan untuk memimpin dan mengatur urusan pemerintahan dan kebijakan politik, sedangkan Raja bertugas untuk mengatur urusan non-pemerintahan dan melakukan tugas seremonial. Sederhananya, Raja sebagai kepala negara merupakan simbol kedaulatan, keagungan, dan persatuan negara, tetapi tidak memiliki kekuasaan politik.
Saat ini, Kerajaan Spanyol dipimpin oleh Raja Felipe VI, yang naik takhta pada tahun 2014 setelah ayahnya Raja Juan Carlos I turun takhta. Raja sebagai kepala negara Spanyol hanya berfungsi sebagai simbol kekuasaan yang kedudukannya tidak dapat diganggu gugat. Sementara itu, urusan pemerintahan dan tanggung jawab parlemen dipegang oleh kabinet yang dipimpin oleh Perdana Menteri.
Secara konstitusi, Norwegia menganut bentuk pemerintahan monarki konstitusional dengan sistem pemerintahan parlementer, yang mana Raja Norwegia adalah kepala negara dan Perdana Menteri adalah kepala pemerintahan. Raja Harald V telah menjadi kepala negara selama 33 tahun, yang naik takhta pada tahun 1991 setelah kematian ayahnya, Raja Olav V. Raja bertanggung jawab atas tugas representatif dan seremonial kenegaraan, dan dianggap sebagai tokoh pemersatu di negara Norwegia.
Swedia telah mengalami perubahan monarki, dari monarki elektif menjadi monarki herediter pada tahun 1544. Monarki herediter atau takhta turun-temurun di Swedia mengadopsi aturan anak tertua tanpa memandang jenis kelamin mutlak sebagai pewaris takhta.
Raja Carl XVI Gustaf merupakan kepala negara Swedia sejak tahun 1973, dan putrinya, Putri Mahkota Victoria, adalah pewaris takhta kerajaan Swedia. Sama seperti kerajaan di Eropa lainnya, tugas Raja Swedia hanya bersifat representatif dan seremonial, serta tidak memiliki kekuasan politik.
Denmark merupakan negara berdaulat di bawah monarki konstitusional tertua di Eropa. Belum lama ini, Putra Mahkota Frederik resmi dilantik sebagai Raja Denmark yang bergelar Raja Frederik X, setelah ibunya Ratu Margrethe II melepaskan takhta yang didudukinya sejak tahun 1972. Setelah Ratu Elizabeth II, Ratu Margrethe II juga menjadi salah satu Ratu dengan masa jabatan terlama di Eropa yakni selama 52 tahun.
Satu lagi kerajaan di Eropa yang masih memiliki kekuasaan tertinggi dalam suatu negara, yaitu Kerajaan Belanda. Sejak tahun 2013, Kerajaan Belanda dipimpin oleh Raja Willem-Alexander, setelah ibunya Ratu Beatrix turun takhta. Ini adalah pertama kalinya Kerajaan Belanda dipimpin oleh seorang Raja, setelah 123 tahun dipimpin oleh seorang Ratu. Kerajaan Belanda terdiri dari empat negara konstituen, ini termasuk Belanda, Aruba, Curaçao, dan Sint Maarten.
Meski sebagian besar negara di seluruh dunia menganut bentuk pemerintahan republik, namun enam kerajaan di Eropa ini masih mempertahankan bentuk pemerintahan monarki dengan Raja/Ratu sebagai kepala negaranya. Inilah bukti keberlangsungan kekuasaan monarki yang masih eksis hingga saat ini dan tidak menutup kemungkinan hingga di masa yang akan datang.
(Teaser photo: @theroyalfamily / Instagram)
Jakarta (ANTARA) - Jika mengacu pada prediksi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) tahun 2024 ini musim hujan terjadi pada November 2023 dan berada di puncaknya sekitar bulan Januari hingga Februari 2024. Setiap daerah memiliki curah hujan yang berbeda-beda, ada yang lebih tinggi dan lebih rendah dibanding biasanya.
Awal musim hujan umumnya berkaitan dengan peralihan angin muson timur menjadi angin muson barat. Menurut BMKG, Angin Muson Timur diprediksi masih aktif hingga November 2024, terutama di Indonesia bagian Selatan. Sementara itu, Angin Muson Barat diprediksi akan datang lebih lambat dari biasanya.
Menurut prediksi BMKG musim hujan tahun ini menyeluruh ke semua wilayah di Indonesia pada bulan Maret hingga April. Berarti seharusnya pada bulan Juli ini sudah memasuki musim kemarau, tapi kenapa hujan masih sering melanda wilayah-wilayah di Indonesia?
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyatakan bahwa puncak musim kemarau di sebagian besar wilayah Indonesia terjadi pada bulan Juli dan Agustus 2024. Meskipun demikian, hujan masih sering turun di banyak wilayah di Indonesia.
Guswanto yang merupakan Deputi Bidang Meteorologi BMKG, menjelaskan bahwa sebagian besar wilayah Indonesia telah memasuki musim kemarau. Namun, ia menekankan bahwa meskipun musim kemarau, hujan masih dapat terjadi, meskipun dengan intensitas curah hujan di bawah 50 mm per dasarian.
Guswanto juga menyebutkan bahwa ada potensi peningkatan curah hujan yang signifikan dalam sepekan ke depan di beberapa wilayah Indonesia. Hal ini disebabkan oleh dinamika atmosfer skala regional hingga global yang signifikan, termasuk aktivitas Madden Julian Oscillation (MJO), Gelombang Kelvin, dan Rossby Equatorial di sebagian besar wilayah Jawa, Kalimantan, Sulawesi, Kepulauan Maluku, dan Papua. Selain itu, suhu permukaan laut yang hangat di perairan sekitar Indonesia juga ikut berkontribusi dalam mendukung pertumbuhan awan hujan yang signifikan di wilayah tersebut.
Kepala Pusat Meteorologi Publik BMKG, Andri Ramdhani, mengatakan bahwa kombinasi pengaruh fenomena-fenomena cuaca tersebut diperkirakan menimbulkan potensi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang disertai kilat dan angin kencang di sebagian besar wilayah Indonesia pada tanggal 5 - 11 Juli 2024. Wilayah-wilayah yang dimaksud meliputi Pulau Sumatra, Pulau Jawa, Pulau Kalimantan, Pulau Sulawesi, Pulau Maluku, dan Pulau Papua.
Andri menghimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap kemungkinan bencana hidrometeorologi seperti longsor dan banjir bandang, terutama bagi masyarakat yang tinggal di wilayah perbukitan, dataran tinggi, dan sepanjang daerah aliran sungai.
Terkait cuaca ekstrem seperti hujan lebat disertai angin kencang dan hujan es yang terjadi di Sawangan, Kota Depok pada tanggal 3 Juli lalu, Andri menjelaskan bahwa kejadian tersebut disebabkan oleh awan Cumulonimbus (CB) yang terbentuk akibat konveksi kuat di wilayah tersebut.
Proses hujan itu bisa terjadi karena kondensasi uap air yang sangat dingin di atmosfer lapisan atas, dimana es yang terbentuk memiliki ukuran besar. Ketika es tersebut turun ke lapisan atmosfer yang lebih rendah dan hangat, terjadi hujan. Namun, tidak semua es mencair sempurna, sehingga terjadi hujan es, dimana suhu puncak awan Cumulonimbus mencapai minus 80 derajat Celcius.
Pergantian serta transisi musim saat ini sulit diprediksi karena beberapa faktor, oleh karena itu ada baiknya bagi Anda yang sering beraktivitas di luar ruangan untuk berhati-hati dan mengantisipasi datangnya hujan.
Pewarta: Raihan FadilahEditor: Maria Rosari Dwi Putri Copyright © ANTARA 2024
Beberapa hari terakhir Jakarta dan sekitarnya diguyur hujan dan angin kencang padahal saat ini sudah memasuki musim kemarau. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) pun memberikan penjelasan.
BMKG mengatakan puncak musim kemarau di sebagian besar wilayah Indonesia terjadi pada Juli dan Agustus 2024. BMKG menyebut hujan masih sering terjadi di banyak wilayah di Indonesia pada periode tersebut.
"Betul sebagian besar wilayah Indonesia terjadi di bulan Juli dan Agustus 2024 yaitu sebanyak 77,27%, di mana 63,95% durasi musim kemarau diprediksi terjadi selama 3 hingga 15 dasarian. Meski demikian, bukan berarti dalam periode kemarau tidak ada hujan sama sekali, tetapi ada hujan meski kisaran di bawah 50 mm/dasariannya," kata Kepala BMKG Dwikorita Karnawati dalam keterangannya, Kamis (4/7/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dwikorita mengatakan dalam sepekan ke depan, masih terdapat potensi peningkatan curah hujan secara signifikan di sejumlah wilayah Indonesia. Fenomena ini disebabkan oleh dinamika atmosfer skala regional-global yang cukup signifikan.
Dia menyebutkan beberapa faktor di antaranya ialah aktivitas fenomena Madden Julian Oscillation (MJO), Gelombang Kelvin dan Rossby Equatorial di sebagian besar wilayah Jawa, Kalimantan, Sulawesi, Kepulauan Maluku, dan Sebagian besar Papua. Selain itu, suhu muka laut yang hangat pada perairan wilayah sekitar Indonesia memberikan kontribusi dalam menyediakan kondisi yang mendukung pertumbuhan awan hujan signifikan di wilayah Indonesia.
"Fenomena atmosfer inilah yang memicu terjadinya dinamika cuaca yang berakibat masih turunnya hujan di sebagian besar wilayah Indonesia," imbuhnya.
Deputi Bidang Meteorologi Guswanto mengatakan kombinasi pengaruh fenomena-fenomena cuaca tersebut diprakirakan menimbulkan potensi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang disertai kilat/angin kencang di sebagian besar wilayah Indonesia pada 5-11 Juli 2024. Wilayah yang dimaksud adalah Pulau Sumatra, Pulau Jawa, Pulau Kalimantan, Pulau Sulawesi, Pulau Maluku, dan Pulau Papua.
Dia mengimbau masyarakat untuk mewaspadai terhadap kemungkinan adanya potensi hujan yang dapat mengakibatkan bencana hidrometeorologi, seperti banjir, longsor, dan banjir bandang. Dia menekankan masyarakat yang bermukim di wilayah perbukitan, dataran tinggi, juga sepanjang daerah aliran sungai harus lebih waspada.
Pada Rabu (3/7) kemarin terjadi hujan lebat disertai angin kencang dan hujan es di wilayah Bedahan, Sawangan, Kota Depok. Guaswanto mengatakan hujan es disebabkan adanya awan cumulonimbus (CB) yang terbentuk akibat daya angkat atau konvektif yang cukup kuat di wilayah tersebut.
Proses hujan diawali dengan kondensasi uap air teramat dingin melewati atmosfer di lapisan atas level beku. Es yang terbentuk umumnya memiliki ukuran besar.
Dia mengatakan pada saat kumpulan es yang besar di atmosfer turun ke area lebih rendah dan hangat, maka terjadi hujan. Hanya, kadang tidak semua es akan mencair sempurna dan menjadikannya hujan es, di mana suhu puncak awan CB mencapai minus 80 derajat Celsius.
"Di lain sisi, selagi masih turun hujan, alangkah baiknya dimanfaatkan untuk menabung air. Hemat dan menggunakan air secara bijak, supaya memiliki cadangan air saat Puncak Musim Kemarau melanda wilayah kita nantinya" jelas Guswanto.
Lihat juga Video: Aurel-Atta Halilintar Bagikan Momen Hujan di Mekah Saat Kemarau
[Gambas:Video 20detik]
- Inggris punya peluang menempatkan lima klub di Liga Champions. Siapa saja wakil Premier League yang akan main di kompetisi teratas itu? Siapa juga yang tampil di Liga Europa?
Menjelang pekan pamungkas Premier League, dua jatah Inggris ke Liga Champions masih jadi rebutan. Manchester City, Liverpool, dan Arsenal masih berjuang merebut posisi tiga dan empat klasemen akhir.
Klub lain yang bisa 'nimbrung' main di Liga Champions adalah Manchester United. Meski sudah dipastikan tak akan menembus empat besar, 'Setan Merah' bisa main di Liga Champions asal mereka menjuarai Liga Europa. Ajax Amsterdam jadi satu-satunya halangan MU untuk meraih target tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hal pertama yang perlu diketahui tentang bagi-bagi tiket ke kompetisi Eropa ini adalah jumlah jatah klub Inggris. Secara natural Premier League mendapat empat tiket ke Liga Champions dan tiga tiket ke Liga Europa.
Tiket Liga Champions diraih berdasarkan posisi klasemen (1-4), dan klub yang menjuarai Liga Europa. Sementara jatah ke Liga Europa akan diraih oleh penghuni posisi lima, juara Piala FA, dan juara Piala Liga Inggris.
Tapi pembagian tiket ke Liga Champions dan Liga Europa tidak sesederhana itu. Posisi akhir klasemen, siapa klub juara Piala FA, dan siapa klub juara Piala Liga Inggris akan memengaruhi proses bagi-bagi tiket ke kompetisi Eropa.
Final Piala FA musim ini mempertemukan Chelsea dengan Arsenal. Sang juara akan mendapat tiket ke Liga Europa.
Karena Chelsea (juara Liga Inggris) dan Arsenal (posisi 4 atau 5) sudah lolos ke kompetisi Eropa berdasarkan posisi mereka di klasemen, maka jatah itu akan dialihkan pada tim yang berada di posisi enam klasemen.
Saat ini posisi enam jadi milik Manchester United. Menariknya, MU sudah dapat tiket ke Liga Europa sebagai juara Piala Liga Inggris. Nah, jatah MU ke kompetisi Eropa sebagai juara Piala Liga diserahkan pada posisi tujuh, yang saat ini sudah dikunci oleh Everton.
Bagaimana jika MU ternyata lolos ke Liga Champions dari jalur sebagai juara Liga Europa? Dikutip dari SkySports, jumlah wakil Inggris tidak akan bertambah. Hanya komposisinya saja yang berubah: dari sebelumnya 4 Liga Champions dan 3 Liga Europa menjadi 5 Liga Champions dan 2 Liga Europa.
Liga Champions: Chelsea, Tottenham Hotspur
Berpeluang ke Liga Champions: Manchester City, Liverpool, Arsenal, Manchester United
Berpeluang ke Liga Europa: Arsenal, Manchester United
- Posisi 1-3 Klasemen: Fase grup Liga Champions.
- Posisi 4 Klasemen: Fase Playoff Liga Champions
- Posisi 5 Klasemen: Fase grup Liga Europa
- Juara Piala FA: Fase grup Liga Europa.
- Juara Piala Liga Inggris: Kualifikasi ketiga Liga Europa
- Juara Liga Europa: Paling tidak fase playoff Liga Champions
SKOR.id - Liga Inggris berpeluang mengirim sembilan tim yang akan ambil bagian di kompetisi Eropa musim depan.
Hal ini dapat terjadi dengan skenaro sebagai berikut.
Inggris sebenarnya memiliki jatah tujuh tim untuk lolos ke sepak bola Eropa musim depan. Empat slot untuk main di Liga Champions, dua di Liga Europa, dan satu lainnya akan tampil di Europa Conference League.
Namun, kontingen Inggris bisa bertambah dua lagi andai West Ham United dan Leicester City memenangi turnamen Eropa yang mereka ikut musim ini, dengan syarat keduanya tidak finis di tujuh besar.
West Ham United akan menghadapi Eintracht Frankfurt di semifinal Liga Europa, dan jika jalan mereka mulus mencapai final hingga akhirnya menjadi juara di Sevilla bulan depan, maka the Hammers akan menyegel tiket Liga Champions pertama sepanjang sejarah.
The Hammers bakal menjadi salah satu dari lima tim Liga Inggris yang mentas di kompetisi tertinggi antarklub Eropa.
Sementara itu, andai Leicester City memenangi Europa Conference League, maka the Foxes bakal melaju ke Liga Europa musim depan, bersama tim yang finis kelima dan keenam.
Dan jika Wolverhampton Wanderers berhasil menggusur West Ham United untuk menduduki peringkat tujuh pada klasemen akhir, maka mereka akan mendapat tempat di Conference League.
Namun, skenario ini akan buyar jika West Ham juara Liga Europa dan finis kelima atau enam. Dengan demikian, Liga Inggris hanya akan memiliki satu wakil di Liga Europa.
Sementara jika the Hammers juara dan finis ketujuh, maka tidak akan ada wakil Inggris yang tampil di kompetisi Eropa teranyar, Conference League.
Jika Leicester City menjadi kampiun Conference League dan finis di luar tujuh besar, maka akan ada delapan tim Liga Inggris yang manggung di Eropa musim depan, termasuk tim peringkat tujuh yang akan main di Conference League.
Berikut Skenario Sembilan Tim Liga Inggris Bisa Tampil di Eropa Musim Depan
Sepak bola Inggris memiliki tujuh slot untuk tampil di Eropa setiap musim.
Liga Champions: 1, 2, 3, 4
Liga Europa: Juara Piala FA, peringkat 5
Conference League: Juara Piala Liga Inggris.
Namun, karena Liverpool telah mengamankan gelar Piala Liga dan memastikan posisi empat besar di klasemen, serta akan bertemu Chelsea di final Piala FA, maka tiket Eropa dialihkan.
Liga Champpions: 1, 2, 3, 4
Jika West Ham memenangi Liga Europa, mereka secara otomatis lolos ke Liga Champions. Jika mereka memenangkannya dan finis di enam besar, maka
Liga Champions: 1, 2, 3, 4, West Ham
Liga Europa: 5 atau 6
Jika West Ham juara Liga Europa dan finis ketujuh, Inggris tetap memiliki tujuh wakil, namun tak ada tim di Conference League
Liga Champions: 1, 2, 3, 4, West Ham
Conference League: Tidak ada
Jika West Ham juara Liga Europa dan finis di luar tujuh besar
Liga Champions: 1, 2, 3, 4, West Ham
Jika Leicester juara Conference League dan finis di luar tujuh besar, dan West Ham tidak juara Liga Europa
Liga Champions: 1, 2, 3, 4
Liga Europa: 5, 6, Leicester
Jika West Ham dan Leicester juara di masing-masing turnamen dan tak ada yang finis tujuh besar
Liga Champions: 1, 2, 3, 4, West Ham
Liga Europa: 5, 6, Leicester
Berita Liga Inggris Lainnya
Duo Youngster Arsenal Samai Rekor Cristiano Ronaldo dan Wayne Rooney
Resmi Latih Manchester United, Erik ten Hag Dapat Peringatan dari Van der Sar
Sabtu, 13 Juli 2024, 16:30 WIB
DailySports.ID - UEFA telah merilis klasemen terbaru dari klub terbaik di Eropa. Manchester City masih mempertahankan posisi mereka di puncak klasemen.
Hasil ranking UEFA didapat dari hasil kinerja klub selama 4 musim terakhir. Setelah berbagai klub di Eropa menjalani beberapa pertandingan, telah didapat koefisien asosiasi untuk menghitung peringkat klub di musim 2024/25.
Hasilnya, Man City berhasil menempati puncak klasemen peringkat klub terbaik di Eropa selama 2 tahun berturut-turut.
Di tahun ini, The Citizens berhasil mengumpulkan total 123.000 poin yang jumlahnya berbeda cukup jauh dengan Real Madrid di posisi kedua.
Tak heran, pasukan Pep Guardiola telah menjuarai Liga Champions 2022/23. Sementara itu, Los Blancos berhasil naik peringkat ke posisi kedua setelah memenangkan Liga Champions ke-15.
Di sisi lain, peringkat ketiga diisi oleh Bayern Munchen yang dibayangi oleh Liverpool dan Roma di peringkat keempat dan kelima.
Masih berada di peringkat 10 besar, ada Saint Paris-Germain (PSG) di posisi 6 yang diekori oleh Villarreal, Dortmund, Chelsea dan Milan.
Sayangnya, Manchester United harus turun peringkat dari yang sebelumnya di posisi ke-11, kini menjadi ke-14.
West Ham United berada di posisi ke-16 usai memenangkan Liga Konferensi 2023. Ada beberapa nama klub besar lain yang sayangnya tak masuk top 20 besar ranking club UEFA.
Mereka di antaranya adalah Raksasa Italia, Napoli di peringkat 21, AC Milan peringkat 22, dan Juventus di tempat ke 23. Yang cukup mengejutkan Tottenham Hotspur berada di posisi ke-45 usai tak mengikuti Liga Eropa pada musim lalu.